Begitu Istrinya jadi Bupati Purwakarta, kini Dedi akhirnya di buang begitu saja, di tuntut untuk bercerai.

 Daerah, Politik

Jakarta, matapost

Para masyarakat di Purwakarta, Jawa Barat mengaku dia simpati pada Dedi Mulyadi Anggota DPRRI.

Begitu Istrinya jadi Bupati Purwakarta, kini Dedi akhirnya di buang begitu saja, di tuntut untuk bercerai.

Baca juga : HEBOH, KTP PALSU KAJAGUNG, KATE Victoria LIM DALAM AKSI DAMAI MINTA AGAR JAKSA AGUNG DICOPOT DAN DIPROSES HUKUM DUGAAN KTP PALSU

Tetapi Dedi, tetap tidak kelihatan sedih dan rumah tangga Dedi mau kiamat.

“seperti pepata mengatakan, kacang lupa kulitnya”, katanya Siti Nurhayati warga setempat.

Menurut Siti Nurhayati, itulah. Jika orang biasa bisa khalap begitu istrinya sukses kini ia di campakan suaminya.

Baca juga : Diduga Bupati yang bersama cak imin dalam kasus kardus durian, belum di tangkap

Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi atau biasa disapa Kang Dedi mengungkap alasan kenapa dia tak memakai iket kepala saat hadir di Pengadilan Agama Purwakarta, Kamis (27/10/2022).

Saat itu, dia memang hadir dalam sidang gugatan cerai yang dilayangkan istrinya, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. Dikutip suara.com

“Banyak yang nanya kenapa kemarin ke Pengadilan Agama kok gak pakai iket.

Ini harus dijelasin,” jelas Kang Dedi di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Minggu (30/10/2022).

Kang Dedi Mulyadi pun menjelaskan, orang Sunda memiliki filosofi berupa peribahasa

“cing caringcing pageuh kancing, set saringset pageuh iket”. Dia pun membeberkan makna dari filosofi ini.

Diuraikan, cing caringcing pageuh kancing, artinya kita harus memiliki kewaspadaan.

Kemudian kancing yang dipasang di sini harus pageuh atau erat.

“Harus dikancingin. Gak boleh itu benangnya lepas,” terangnya.

Lebih jauh, Kang Dedi menjelaskan, kancing merupakan lambang feminin.

Secara umum, feminin mendomasi sifat perempuan. Maka, perempuan Sunda memiliki kancing sampai di atas dada.

Karena di situ kehormatannya. Kalau kancingnya lepas, itu tanda sudah hilangnya kehormatan diri. Karena kancingnya sudah lepas,” papar dia.

Kalau kancingnya lepasnya ke kait, lanjut dia, mungkin tidak ada masalah.

“Tapi yang bermasalah kalau kancingnya lepas oleh tangan orang lain. Yang bukan haknya. Itu berbahaya,” tukasnya.

Nah, filosofi kedua yakni set saringset pageuh iket mengandung makna bahwa iket kepala itu lambang kehormatan dan kepemimpinan seorang maskulin.

Deni / Haryadi / Netty / matapost

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan